Merubah sampah sebagai material sisa rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat - yaitu kompos dan pupuk organik cair ( POC) - sangat berguna dalam memelihara kesuburan tanah dan sebagai pasokan nutrisi bagi tanaman di sekitar kehidupan kita. Hasil pengolahan sampah berupa pupuk juga bisa dikomersialkan dengan tujuan dijual kepada petani, pemilik taman rumah dan pengelola taman kota, kalangan pengusaha bibit- nursery, pehobies tanaman dan bunga. Mendukung upaya diatas, disediakan barel kompos - alat teknologi tepat guna bagi upaya mengelola sampah secara mandiri di lokasi sumber penghasil ( sekolah, rumah tangga, dapur hotel, dapur rumah sakit, dapur restoran dan penghasil sampah organik lainnya) .
Dimensi Barel Kompos Biophosko® ( Panjang tabung barel = 90 cm, lebar= 60 cm, tinggi= 75 cm) terbuat dari bahan HDPE, rangka dari pipa galvanis 1 inchi ( anti karat dan tahan kadar asam tinggi/ PH rendah) serta logam. Kapasitas suatu Barrel Kompos BioPhosko® Type BK 200 L pada 0, 2 m3 ( 200 liter) sampah atau setara berat 75 kg, akan mampu mengolah sampah dari kurang lebih 10 ( sepuluh ) hari buangan sampah suatu rumah tangga. Diketahui, setiap jiwa mengeluarkan sampah sekira 2, 6 liter per hari atau 13 liter per keluarga rumah dengan 5 jiwa/ keluarga.
Dalam melaksanakan pengolahan sampah organik dengan barrel kompos BioPhosko® dapat diikuti tatacara berikut:
Pertama, buat larutan bakteri pengurai ( berfungsi sebagai aktivator dekomposisi kompos) dalam wadah berupa pot siram, baskom atau ember. Larutan mikroba probiotik Green Phoskko® suatu Compost Activator berisi konsorsium bakteri aktinomycetes ( spesies aktinomyces naeslundii) , Lactobacillus ( spesies delbrueckii) , Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp. Caranya, ambil 6 sendok makan mikroba aktivator kompos Green Phoskko® - tambahkan gula pasir 1 sendok makan atau tetes tebu- molases 1 sendok makan dan larutkan dalam air sebanyak 10 – 15 liter. Aduk hingga merata dengan beberapa kali mengaduknya. Larutan mikroba pengurai ini dibiarkan 2 hingga 4 jam.
Kedua, masukan kedalam barel kompos berupa sampah organik berasal dari dapur rumah tangga, dapur rumah sakit, dapur restoran atau rumah makan ( berupa material sisa makanan, potongan sayuran, kulit buah, sisa ikan dan daging ) serta usahakan bahan tersebut sudah berukuran kecil-kecil ( 10-50 mm/ 5 cm) . Bagi sampah domestik rumah tangga atau restoran dan rumah makan, membuat sampah berukuran kecil tidaklah sulit. Selain karena bahan rumah tangga sudah berukuran kecil, melakukan perajangan juga tidak terlalu repot karena berjumlah sedikit atau cukup dirajang dengan dicacah-cacah menggunakan pisau dapur atau alat perajang lainnya.
Perhatikan agar pengisian sampah hanya 3/ 4 volume tersedia, atau hanya sekitar 150 liter ( 50 kg) dibanding kapasitas 200 liter ( 75 kg) . Hal ini agar sampah bisa bergerak saat dilakukan pemutaran barel.
Ketiga, masukan dan campurkan penggembur ( bulking agent) Green Phoskko® sebanyak 1-3 % bahan organik atau setara dengan 0, 9 kg ( harga di pasaran Rp 5000/ kg) untuk 50 kg ( 150 liter) sampah organik ( seukuran Barel Kompos) dan putarkan barel sehingga pencampuran merata.
Keempat, siram dan cipratkan larutan mikroba pengurai Green Phoskko yang telah tersimpan minimal 2 jam tadi kedalam barel kompos.
Kelima, setelah diperkirakan terlarut secara merata dan cukup air ( kalau tumpukan sampah organik dalam wadah tadi digenggam tidak menetes namun jika diperas masih ada airnya) , putar beberapa kali/ hari dan diamkan dalam barel kompos yang tersimpan di tempat teduh, tidak terkena sinar matahari dan air hujan.
Lakukan pemutaran beberapa kali/ hari, sengaja maupun ajarkan atau biarkan anak-anak bermain dengan memutar- mutar barrel agar campuran adonan kompos makin homogen, berarti akan makin cepat laju dekomposisinya. Tiga ( 3) hari kemudian akan terjadi reaksi panas, jika diukur dengan thermometer, umumnya bisa mencapai 60 derajat celcius. Di saat ini akan terjadi penetesan pupuk cair, sediakan container plastik kapasitas bisa menampung 5 liter, penampung tetesan pupuk cair di bawah barel kompos.
Kelima, pada hari ke 3 sampai hari ke- 5, reaksi dekomposisi dalam Komposter akan selesai dan saat tersebut dapat ditambahkan lagi tambahan sampah organik yang telah disiapkan sebagaimana langkah 1 sampai 3 diatas.
Atau, jika dianggap perlu, pada hari ke-5 atau 6, jika diukur suhunya sudah dibawah 30 derajat C atau dianggap sudah dingin, dapat dikeluarkan. Caranya, buat posisi pintu menghadap kebawah, sediakan karung PE atau goni menampung adonan kompos dari barel.
Adonan kompos tersebut masih basah, lengket dan lembab sehingga perlu disimpan di tempat teduh agar kena angin serta tutup dengan karung kemasan untuk diangin-anginkan. Maka dalam beberapa hari kemudian ( umumnya 3-5 hari) bahan kompos yang asalnya basah akan menjadi kering dan gembur.
Jika untuk dijual, ayak hingga terpisahkaan antara butir kecil dengan bahan butir ukuran besar. Sebenarnya, kompos berukuran besar bisa ditumbuk atau digunakan bagi tanaman pekarangan. Gundukan kompos butiran kecil masukan kedalam kemasan sesuai yang direncanakan. Kini anda memiliki kompos buatan anda sendiri untuk siap dijual maupun langsung digunakan bagi tanaman pekarangan.
Perkiraan hasil berupa kompos ( 40 persen dari berat 50 kg = 20 kg berupa kompos padat) dan sekitar 5 botol @ 500 ml pupuk organik cair- yang jika dinilai dengan harga pasar sekitar Rp 120.000, - . Lakukan pencampuran dengan air sebanyak 10 x volume pupuk cair sebelum digunakan pada pemupukan tanaman.
Barrel Kompost Biophosko® tipe BK 200 L berkapasitas + / - 0, 2 m kubik ~ 200 iter ( cocok digunakan untuk alat peraga pendidikan lingkungan dan peraga pengolahan sampah di sekolah, peraga pendidikan taman kanak-kanan ( TK) , pengolahan sampah organik Restoran, dapur Hotel, dapur food court Mall, dapur Rumah Makan, dapur Rumah Sakit, pantry Perkantoran* * )